Title : Wings From the Future
Cast : Park Hae In as Diieload
Park CheonDoong as SangHyun
Cameo : Hangeng as father
Heechul as omma
Inspirasion : Manga by Foun Amahara
PoV : Park HaeIn Pov
A/N : I have adoption this FF from manga by Foun Amahara,, its not plagiatisme, because I was copied and try to writed by my style own. SILENT READER GO AWAY
**
Aku hanya seorang siswi SMA biasa, seorang remaja yang masih memiliki banyak impian dan keinginan. “HaeIn ah~~ chakamanayi~~” panggil omma saat aku akan berangkat sekolah, “Sarapan dulu, makanlah sedikit baru berangkat ke sekolah,” ucap omma sambil nyiapkan sup panas yang mengiurkan diatas meja makan, “Anio~~ udara terlalu panas omma. Aku tidak bernapsu memakan makanan yang panas-panas,” jawabku seadanya, “Kalau kamu sakit bagaimana? Setidaknya minum susu saja,” tambah appa di balik Koran paginya, “Aish~~ Ne arasso” jawabku dan meneguk susu hangat milikku, “Em,, liburan nanti aku akak bekerja di kios milik Amber…”
“Tidak boleh!” potong omma, “Eh? Wae? Bukankah omma bilang aku boleh kerja sambilan setelah aku masih SMA? Lagi pula ujian sudah selesai, jadi kenapa masih tidak boleh?” bantahku keras, “Kau mendapatkan 4 nilai merah bukan? Ujian memang sudah selesai. Tapi bukan berarti kau bisa santai-santai. Gunakan waktumu untuk belajar!” nasihat omma, “Cih! Kenapa aku harus belajar setelah ujian? Hidupku bukan hanya untuk belajar!!!” teriakku kesal, “Jangan membantah HaeIn ah~~, appa tidak suka jika kamu bekerja hanya untuk menghambur-hamburkan uangmu, lagi pula appa masih bisa memenuhi kebutuhanmu,” tambah appa.
“Ya!! Appa jangan ikut-ikutan! Kalian sudah berjanji akan mengizinkan aku bekerja. Aku akan tetap bekerja!” bentakku semakin keras, “Jaga bicaramu!!! Kamu ini masih 15 tahun! Tidak boleh membantah omongan orang tua, sekali tidak tetap tidak!” bentak omma, “Cih!! Kalian pembohong!! Kalian sudah berjanji padaku!!! Aku akan tetap bekerja!!!” aku keluar dengn cepat dan membanting pintu dengan sangat keras, “HaeIn ah!! Omma belumm….”
BLAK!!!
Selalu seperti ini! Belajar belajar belajar! Hanya itu yang ada di pikiran omma dan appa. Apa aku dilahirkan hanya untuk belajar? Lagi pula aku bekerja di toko roti milik Amber, kenapa tidak boleh? Sungguh dunia yang membosankan! Kalau saja aku dilahirkan di dunia yang berbeda, pasti….
CIIIIIIIITT!!!
Ah~~ berisik sekali,, aku kenapa?? Mataku berat,, aku,, aku,, aku mengantuk.
**
Psst seet pssss
Ah~~ berisik sekali. Berlahan ku buka mataku, “Asss” ucapku sangat pelan, cahaya putih ini sangat menyilaukan mataku. “Kamu sudah sadar? Bagaimana perasaanmu?” kulihat namja berbaju putih, berambut berwarna biru laut dan wajah yang tampan berdiri di depanku, “Aku rasa aku baik-baik saja, hanya merasa sedikit pusing.” Jawabku sambil mengingat sesuatu. ‘Ah,, tadi aku tertabrak mobil, aih~~’ pikirku sambil memegang belakang kepalaku, “Kamu ingat namamu?” tanya dokter tampan tadi, namja yang memiliki mata berwarna biru yang dipadukan dengan wajah Asianya, sungguh lucu. “HaeIn, Park HaeIn,” jawabku lemas, “HaeIn ssi?” aku mengangguk, “Aku Nickhun, manaso bangapseumnida ^^” sapanya ramah, sungguh dokter yang baik.
SRAAAAT!!
Seorang anak kecil, mungkin sekitar 11 tahun membuka paksa tirai yang dari tadi melindungi tempat tidurku dari tempat di luar. “Taemin jangan!” seru seorang gadis yang sepertinya juga dokter. Ku alihkan pandanganku keluar tirai, namun sesuatu mengejutkanku. “I,, itu??” kulihat sosok berwarna hitam dengan ukuran yang sangat besar tergeletak dengan darah di sekujut tubuhnya, makhluk yang terlihat seperti tertidur itu, makhluk itu..
“Wae? Wae? Kamu tidak mau melihatnya? WAE!!!!” bentak anak kecil yang di panggil Taemin itu, “Mwo? Binatang apa itu?” tanyaku sambil melihat baik-baik binatang yang ada di depanku, “Moster?” tanyaku lagi yang sekarang sudah setengah berdiri, namun Nickhun usia menahanku, “Moster? Kau bilang dia MONSTER!?” bentak Taemin, “Minta maaf!!! Ayo minta maaf!!!” teriaknya dan menarikku mendekati makhluk itu, “Ya!! Kenapa aku harus minta maaf?” tanyaku segera, dan terhuyung karena keadaanku masih belum stabil. Dokter yeoja membantuku untuk kembali ke tempat tidurku dan memberiku segelas air. “Taemin chamkan, dia tidak tau apa-apa. Jangan salahkan dia,,” ucap Nickhun lembut.
“Ani!! Demi dia, demi dia omma…..” Taemin memandangku dengan kebencian, dia melepaskan diri dari Nickhun dan berjalan menjauh. Berlahan tapi pasti aku dapat melihat sepasang sayap hitam muncul dari punggungnya, hidung dan mulutnya maju kedepan, telinganya di tumbuhi bulu hitam yang lembut, dia sedikit membungkuk, dan tak lama kemudian aku melihat makhluk yang sama seperti mahluk yang ada di depanku, namun ukurannya 30x lebih kecil. Mahluk kecil itu memiliki bulu hitam gelap, dan mata yang lembut, tapi… “Taemin tunggu!!!” teriak dokter yang lain. Namun terlambat, makhluk hitam itu atau harus aku katakan Taemin terbang dan memecahkan sebuah kaca dan menghilang di angkasa.
“Anak itu~~” keluh dokter wanita itu kesal, “Apa aku harus menganti kaca itu?” tanyanya pada Nickhun, “Ya~~ karena kau adalah walinya, jadi itu tanggung jawabmu, Vic.” Jawab Nickhun sambil tersenyum simpul. “Emm,, mianhae.. keunde igo oddiya? Bisakah pulangkan aku kerumah?” tanyaku sedikit terbata, jujur aku takut dengan keadaan disini. Makhluk tadi sudah membuatku sangat takut, “Mianhamnida HaeIn ssi, tapi aku tidak bisa. Sekarang, kamu berada di masa depan. Tepatnya 400 tahuns setelah masamu,” jawab Nickhun tenang, “Karena kecelakaan kamu mengalamu koma parah dan ajal telah mendekatimu. Satu-satunya cara untuk mempertahankanmu adalah dengan cara membekukanmu. Setelah 400 tahun, akhirnya kamu siuman.” Jelas dokter wanita itu.
“Ini semua berkat naga langit itu, dia telah mencangkokkan jantungnya padamu.” jantungku rasanya berhenti berdetak, telingaku pengung, dan mulutku tak bisa bergerak. Badanku terasa lemas, semua gelap dan.. BRUK!!
“Dia pingsan?” tanya Nickhun pada Victoria, “Sudah kuduga,” jawab Victoria sedikit angkuh.
Kubuka mataku berlahan, sangat pelan dan hati-hati, “Kalau sudah siuman cepat ganti bajumu,” kulihat dokter Vic sedang menyiapkan baju untukku, “Jadi ini bukan mimpi?” dokter Vic memandangku dengan ekor matanya, “Namaku Victoria, ingat baik-baik dan segera ganti bajumu!” serunya dan meninggalkan kamarku, “Eh?? N… ne”
Mobil?? Mall?? Motor?? Pesawat?? “Masa depan apanya? Semuanya terlihat sama. Mobil,, bangunan, style,, bahkan tulisannya masih sama dengan jamanku. Apanya yang masa depan? Masa depan harusnya kan ada mobil terbang, semua orang berjalan dalam gelembung dan…”
“Berhenti mengoceh!!” tegur Victoria yang duduk di sampingku, “Tapi kalian menipuku!! Pulangkan aku ke rumah!!” bentakku pada Victoria, “Noe….”
“Tenanglah Vic, biar aku yang menjelaskan,” potong Nickhun. “Setelah kamu dibekukan, umat manusia hancur, semua manusia binasa. Kahidupan pun musnah. Tapi, kemudian muncul kebangkitan, sehingga menjadi seperti sekarang, ini semua berkat perlindungan naga.” Jelas Nickhun.
“Naga? Naga kan hanya ada di zaman dongeng, dan itu pasti sudah sangat lama. Mana mungkin ada naga di masa depan?” ucapku sendiri, “Di masa lalu naga sempat datang ke bumi, sekarang makin banyak naga yang bermigrasi kesini,” tambah Victoria, aku hanya diam. Masih banyak hal yang tidak aku mengerti. Apa mereka berkata jujur? Tapi kalau mereka bohong, bagaimana dengan Taemin yang berubah menjadi naga di depanku tadi?
“Eh apa itu? Istana? Atau rumah presiden di jaman ini?” tanyaku sambil menunjuk sebuah gedung yang sangat besar di bukit belakang gunung, “Seharusnya itu jalan menuju sekolahku,” kataku lagi. “Itu biara, mulai sekarang kami akan menjadi pelayan naga, dan kamu akan tinggal disana,” jelas Victoria, “Pelayan naga? Apa aku harus memberi makan naga?” Victoria menggeleng, “Ani,, pada zaman ini, naga dianggap sebagai dewa. Setelah dapat cangkok jantung naga, secara otomatis kamu akan berubah menjadi manusia setengah dewa. Karena itu mulai sekarang kamu jadi manusia naga dan harus tinggal di biara itu,” untuk kesekian kalinya aku terkejut. Jadi sekarang aku manusia naga? Aku?!"
“Eh.. keunde…”
“Kamu tidak tau apa-apa tentang dunia ini, jadi dengarkan aku dan turuti kata-kataku. Karena akulah yang akan mengurusmu sekarang,” potong Victoria,, “Tapi soal dewa itu….” Lagi-lagi Victoria memotong perkataanku, “Diam! Aku ini bukan tipe orang yang penyabar. Jadi diam dan ikuti apa kata-kataku!” tampangnya yang manis kini berubah menyeramkah. Apa yang harus aku lakukan? Jika dewa itu benar-benar ada…. Tolonglah aku dewa!!!
**
“Jadi ini bukan mimpi?” keluhku begitu aku membuka mataku yang silau oleh sinar matahari, ruangan yang sama yang aku masuki semalam, pakaian yang ku kenakan dan pemandangan yang sama. “Ah! Selamat siang HaeIn ssi!” sapa seorang anak yang juga yang tinggal disini saat aku menuruni tangga menuju ruang tamu , kalau tidak salah namanya DongHo, “Pa…pagi.. kalau tidak salah kamu Dongho kan?” tanyaku ramah, “Ne. jika ada sesuatu, HaeIn ssi bisa memanggilku. HaeIn ssi kan manusia naga yang terhormat! ^^” balasnya dengan senyuman lebar, aih apanya yang terhormat? Manusia naga saja aku tidak tau.
“Eh,, jamnya sama dengan masaku, apakah waktunya juga sama?” tanyaku begitu kulihat jam dinding yang menunjukkan pukul 11.45, “Iya, ini memang sudah siang. Sebentar lagi kita juga harus pergi. Kalau sudah selesai makan segeralah ganti pakaian, kita harus datang ke acara perkabungan,,” jelas Dongho dan meletakkan semangkuk sup di depanku, “Perkabungan?” Dongho mengangguk, namun kali ini wajahnya sangatlah sedih, “Untuk Dara ssi, naga langit yang memberikan jantungnya pada Anda. Dia naga yang baik dan disayangi di biara ini.” Jelasnya dan meninggalkankku.
Jadi begitu? Di masa ini naga bukanlah hal yang jahat dan menakutkan seperti cerita di zamanku. Semua orang bersedih meratapi kematian naga bernama Dara ini. “Ini perkabungan? Ramai sekali” ucapku tabjuk begitu melihat sekumpulan orang yang memasuki gedung besar di tengah kota. Semua orang terlihat sedih, bahkan ada yang menatapku dengan tatapan sangat tidak suka. “HaeIn ssi, aku harus berkumpul dengan para siswa di biara ini. Anda duduk saja di dalam,”
“Siswa di biara? Memang ada?” tanyaku, “Hmm anak-anak yang belajar dan tinggal serta bekerja di biara ini,” jawabnya, “Bekerja? Kalian bekerja?” tanyaku tak percaya, mereka masih sangat kecil. “Ye,, ini cara kami untuk membayar pelajaran, tempat tinggal dan semua fasilitas yang kami dapat. Tapi tenang saja, kami masih bisa bermain seperti anak yang lainnya.” Jelasnya lagi.
“Kamu sudah datang?” tanya Victoria yang datang dengan Taemin, ‘Kok pakaiannya seperti cosplay di Jepang?’ batinku heran, ‘Ah aku harus minta maaf pada Taemin’ aku melangkah mendekat, “Soal kemarin aku….”
“Aku benci padamu!!! Omma memang lemah, tapi pasti bisa hidup lebih lama kalau saja omma tidak memberikan jantungnya padamu! Kamu telah membunuh ibuku!!!!” bentaknya keras membuat beberapaa orang atau manusia naga memandangku dengan berbagai ekspresi.
DUK!! Victoria memukul kepala Taemin keras. “Jangan bikin masalah Taemin, itu keinginan Dara sendiri. HaeIn tidak tau apa-apa, kamu tidak boleh protes!” nasihatnya pelan namun dengan nada yang tegas,
“Cih! Aku benci kamu!” teriaknya lagi dan memasuki gedung, ini bukan salahku, aku tidak tau apa-apa. “HaeIn ssi, jangan terlalu dipikirkan. Taemin sangat dekat dengan Dara ssi, dia hanya masih terkejut dengan perginya Dara ssi yang terlalu tiba-tiba,” hibur DongHo, walaupun tidak banyak membantu, setidaknya aku tau masih ada orang yang baik padaku. “HaeIn ah~ ayo masuk, sebentar lagi kita harus mengantarkan Dara ke tempatnya.” Ajak Nickhun dan menuntunku masuk ke dalam gedung. Gedung yang kumasuki ternyata adalah sebuah stadium dengan banyak tangga dan lapangan besar di tengahnya, dapat kulihat naga langit itu telah berbaring melingkar di tengah lapangan. Wajahnya yang sangat tenang dan lembut terlihat seperti sedang tertidur. Dara ssi, kenapa kau memilihku?
Victoria berjalan ke tengah lapangan bersama Taemin. Taemin meletakkan sebuket bunga di depan tubuh ibunya, mengecup hidung ibunya dan bertranformasi menjadi naga kecil. Dia terbang mengelilingi ibunya dengan sebuah nyanyian, nyanyian yang paling memilukan yang pernah ku dengar, nyanyian penyesalan, nyanyian yang membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasakan sakit yang dalam. Setelah itu Taemin turun dan berubah menjadi manusia, berjalan meninggalkan lapangan. Namun di tengah jalan Taemin berbalik dan memeluk tubuh ibunya yang 100x lebih besar itu, “Aku akan menenangkan Yoogeun, tunggulah disini” kata Nickhun dan segera membantu Victoria melepaskan pelukan Yoogeun.
Nickhun berhasil melepaskan Taemin dan membawanya pergi keluar lapangan. Kemudian Victoria berjalan mendekat ke tubuh naga itu, mengangkat tangannya dan berlahan berubah menjadi naga dengan api merah sebagai rambutnya, Victoria membuka mulutnya dan menyemburkan api ke tubuh Dara, “Api? Dia membakar tubuh Dara?” tanyaku pada DongHo, “Victoria ssi adalah naga api. Hanya dia yang bisa mengeluarkan api untuk menghancurkan tulang belulang naga,”
“Aku tidak bisa…” bisikku pelan, sangat pelan saat kami sudah meninggalkan stadium tadi. Jujur aku merasa syok dengan apa yang aku lihat tadi. Bagaimana aku bisa seperti Victoria? Aku ini bukan apa-apa. “Kamu ini naga langit, tentu saja tidak bisa mengeluarkan api. Manusia naga langit punya kekuatan naga langit, tidak bisa digunakan secara mendadak. Kamu pelajari saja pelan-pelan.” Balas Victoria yang muncul di belakangku, “Kekuatan naga sangat dasyat, kamu harus mengendalikannya sebagai dewa yang dihormati umat manusia. Tugasmu itu menuntun manusia dan menolog mereka di kala susah.” Tambahnya lagi. “Tidak mungkin! Kenapa harus aku? Aku tidak tau apa-apa tentang dunia ini! Kenapa aku harus mendapatkan tugas yang sangat berat!” teriakku keras, “Karena ini harapan Dara” jawab Victoria, “Lalu bagaimana perasaanku! Ini tidak adil!”
“Apa kamu lebih suka mati saja? Tanpa jantung Dara yang dicangkokkan padamu, kamu tidak akan bisa hidup. Lebih baik ikuti nasihat kami, karena tubuhmu sudah menjadi setengah dewa. Kamu tidak bisa berlindung dengan kekuatan dewa. Kamu kira bisa hidup di dunia ini sendirian?”
“Aku memang sudah mati! Ini bukan masaku! Aku tidak minta dihidupkan kembali di dunia seperti ini!” Victoria menepuk keras dadaku. DEG! Aku merasakan ada yang berbeda di punggunggu, seperti terhalang sesuatu. Ku alihkan pandanganku kebelakang, dan kulihat sepasang sayap hitam seperti milik Taemin menempel indah di punggungku, “Jangan manja! Kamu yang dulu memang sudah mati! Kini kamu adalah manusia naga langit bersayap hitam!” bentak Victoria semakin membuatku tak karuan. Aku menggeleng keras, ku pegang kepalaku keras dan mataku mulai memanas, “Kalau tidak suka keluarkan saja jantung itu dari dadamu!”
Aku semakin frustasi, kenapa? Kenapa dia memojokkanku seperti ini, “ANI!!! AKU TIDAK MAU SEPERTI INI!! AKU INGIN KEMBALI KE MASAKU!! AKU INGIN MATI LAGI!!!” teriakku keras dan angin berhembus hebat di sekitarku, atau lebih tepatnya mengelilingku, “Tenang…. Kuasai dirimu…” tangan hangat ini memelukku dari belakang, suaranya yang dalam membuatku sedikit tenang, ini Nickhun. Berlahan angin disekitarku menghilang dan sayap di punggungku berlahan masuk kedalam tubuh. Aku lemas, sepertinya semua tenagaku habis. “Jangan terlalu keras padanya, Vic!” ucap Nickhun dengan nada marah, “Aku hanya tidak ingin dia menjadi anak manja! Kita ini manusia naga, bukan manusia biasa! Kita bertanggung jawab mengemban tugas dari dewa!” bela Victoria dan meninggalkan aku, Nickhun dan Dongho.
-Biara-
“Bagaimana perasaanmu?” tanya Nickhun setelah 15 menit aku menenangkan diri di kamarnya, “Emm,, aku rasa aku sudah baikan. Kamsahamnida Khun ssi,” jawabku lemas, “Saat menjadi manusia naga, badan memang kurang stabil. Apalagi kamu baru dua hari menjadi manusia naga. Kamu harus jaga diri, HaeIn ah~~” jelasnya, “Nickhun ssi, apa warna Nickhun saat berubah menjadi naga? Apakah biru? Nickhun ssi naga air kan?” Nickhun mengangguk, “Kenapa sayap naga langit berwarna hitam? Seperti sayap setan….” Aku menunduk dan memelankan suaraku saat aku mengucapkan kata ‘setan’
“Ani~~ hitam itu memiliki arti tersendiri. Itu warna langit yang memeluk bintang, warna yang indah^^ “
Kulihat Nickhun yang sedang memandang awan putih yang memeluk sang mentari, dengan berlatarkan langit biru dan beberap burung yang berterbangan. Sebelum aku dibekukan, aku sempat berharap lahir di dunia yang berbeda. Keunde,, aku tidak suka dilahirkan di dunia seperti ini, “Aku,, aku tidak tau apa-apa tentang jenis naga. Tempatku bukan disini, tidak ada artinya aku disini. Aku hanya siswi SMA biasa, aku,, aku tidak ada hubungannya dengan dunia ini.” Ucapku lirih, mataku terasa panas. Aku ingin menangis, aku ingin melupakan bahwa aku adalah Park HaeIn, aku… “Apa kamu sudah kuat untuk berjalan?” tanya Nickhun setelah beberapa saat hanya diam mendengarkanku, “Ikutlah denganku. Ada yang ingin aku perlihatkan padamu.” Ajaknya dan menggandeng tanganku untuk mengikutinya.
Kami memasuki ruang pribadi Nickhun, “Kita kemana?” tanyaku saat kami melewati lorong yang cukup panjang dan sedikit gelap, “Nickhun ssi, kita dima….” Pemandangan di depanku membuatku bungkam. Sebuah ruangan putih besar, tak ada apapun selain miniature susunan galaksi yang berputar layaknya sebuah simulasi, bergerak sesuai keadaanya yang sebenarnya, matahari, bumi, planet-planet, meteor, asteroid, bahkan blackhole ada di sini. “Kau tau apa ini?” aku mengangguk tak yakin, “Namanya Kontengi, terlihat mudah dan sederhana kan? Sekarang mari kita tambahkan satu bintang,” Nickhun mengambil sebuah bola kecil, atau miniature bulan dari sebuah kotak yang memiliki lukisan indah di sisi-sisinya. Hanya dengan mendekatkan bulan itu ke bumi, seketika itu juga bulan itu berputar bersama dengan bulan yang lain.
“Angkasa luar mempengaruhi bintang-bintang dengan kekuatan tarik-menarik yang tak terlihat. Sama seperti kita, kamu yang hidup disini ada hubungannya dengan kami dan dunia ini. Pasti ada artinya sampai kamu bisa hidup kembali di masa ini,” jelasnya yang semakin membuatku bingung. ‘Ani,, yang dibutuhkan adalah kekuatan Dara ssi yang ada dalam diriku, bukan aku. Tidak ada yang membutuhkanku.’ batinku sambil melihat simulasi di depanku. “Nickhun ssi, anda di panggil kepala biara.” Lapor salah seorang siswa biara, “HaeIn ah,, aku tinggal sebentar. Kamu bisa membaca beberapa buku dan setelah urusanku selesai aku akan mengantarmu pulang.” Pamit Nickhun dan meninggalkanku.
‘Aku tidak mau pulang, apalagi harus bertemu dengan Victoria. Lebih baik aku pergi.” Batinku dan pergi keluar menuju kota. Kota pada zaman ini masih sangat sama dengan zamanku, “Omma~~ kenapa tidak membeli karcis? Bukankah kalau mau kerumah haraboji kita harus naik kereta?” tanya seorang anak kecil yang menggandeng kuat ibunya, “Tidak perlu, karena hari ini adalah hari penting, jadi semuanya gratis,” jawab sang ibu dan memberiku sebuah ide.
SIIIIIIIIIING~~~
Pasir,, gurun,, bebatuan,, pasir,, pasir lagi,, pasir lagi,, pohon kaktus,, pasir lagi,, pasir,, pasir, pasir. Hua!!!! Kenapa ada jalur kereta yang menuju ke padang pasir seperti ini? O.oa “Jadi seperti inikah keadaan luar kota?” tanyaku pada rumput yang bergoyang. Ini bukan zamanku. Tapi,, tapi aku merasa ada jalan pulang untukku. Tapi dimana? Aku ingin pulang. Aku,, aku,, aku sudah tidak bisa pulang “Hiks,, hiks,,,” tidak bisa bertemu dengan orangtua dan teman-teman, tidak punya rumah untuk pulang. Selama ini aku mengira zamanku adalah zaman yang membosankan, tapi disanalah rumahku. Disana tempatku seharusnya berada. Kenapa aku baru sadar setelah semuanya hilang? Dulu aku begitu bahagia, semuanya menjaga dan menyayangiku, tapi sekarang? Sekarang aku sendirian. “Hikks hikks omma~~ appa~~”
Aku tidak tau apa-apa tentang naga, dewa dan manusia naga.. tapi lebih dari itu. Aku merasa sangat kesepian, aku ingin pulang. Aku rindu omelan omma dan appa, aku.. “Omma… Appa…. Huweeeeee!”
KEPLAK KEPLAK KEPLAK
“Ini tempat yang berbahaya. Kamu bisa diserang pemburu dan binatang buas.” Tegur Taemin sinis, “Biarkan saja!”jawabku kasar, “Kamu ingin menyia-nyiakan hidup yang telah omma berikan padamu?”
“Aku tidak minta ditolong! Itu kemauan ommamu sendiri! Kenapa aku yang harus susah!? Begitu sadar appa dan ommaku sudah meninggal! Kami terpisah saat bertengkar!! Aku belum meminta maaf, kami tidak sempat mengucapkan selamat tinggal!” teriakku mengeluarkan semua yang selama ini aku rasakan, “Ya! Itu juga bukan salahku!” teriak Taemin tak kalah keras.
“Kamu di bekukan tau! Aku berpisah dengan omma, meskipun aku tidak setuju dengan pendonoran itu!” bantah Taemin, “Kamu cuma kehilangan ibu! Sedangkan aku? Aku kehilangan appa, omma, teman-teman, sekolah, dan semua yang ada di duniaku! Aku hidup di masa yang aku tidak tau! Aku menjadi orang asing!! Itu sebabnya aku sangat kebingungan sekarang!!!!!!!!!!!” balasku, semuanya sudah aku ungkapkan. Perasaanku selama ini, perasaan yang membuatku frustasi dengan keadaan di dunia yang tak aku kenal. “Mungkin kamu benar, bukan salahmu jika omma ingin mendonorkan jantungnya padamu. Mianhae,, jeongmal mianhae.”
“Taemin ssi…”
“Maaf aku sudah menuduhmu, aku juga merasakan hal yang sama. Kehilangan seorang ibu membuatku gelap mata, mianhae.” Potongnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Mianhae~~” Taemin memandangku dalam, “Na ddo mianhae. Bukannya berterima kasih aku malah menyesali keadaanku. Mianhae.”
“Kalau begitu jagalah jantung omma baik-baik. Meskipun berat, kuharap kamu bisa hidup dengan tegar,” yang dia khawatirkan adalah jantung Dara, bukan aku. “Jantung naga tidak bisa diambil selagi naga itu masih hidup. Jadi omma melepas jantungnya agar kamu bisa hidup. Omma bilang aku harus menjagamu yang sebatang kara agar tidak merasa kesepian. Memberimu tempat yang baru, dan melindungimu. Aku tidak sempat berjanji, hingga omma pergi dengan kerisauan. Sekarang saatnya aku berjanji dan menepatinya.” Jelas Taemin panjang lebar.
Jadi kau memikirkanku? Dia memikirkanku, Dara ssi memikirkanku? “Aku rasa Dara adalah ibu yang baik, dia mau memirikanku yang bukan siapa-siapa ini. Tidak seperti orang tuaku yang selalu menyuruhku belajar dan belajar. Sebelum di bekukan aku selalu mengeluh dan tidak puas dengan sekelilingku. Aku memang tidak berguna. Aku hanya menyalahkan hari yang membosankan. Mungkin lebih baik mati saja….”
“Tidak boleh! Orang-orang pada zamanmu sudah menyelamatkanmu, mereka membekukanmu dengan harapan kau akan hidup suatu saat nanti. Karena mereka ingin kau hidup dan menjalani hidupmu.” Benarkan? Benarkah seperti yang dikatakan Taemin?
“Lebih baik kita pulang,” Taemin mengeluarkan sayapnya dan menarik tanganku, “Disini terlalu berbahaya….”
DOOOOR!!!!
Seketika Taemin berubah menjadi naga, terdapat darah yang mengalir di sayap kirinya. “Tae,, Taemin ah~”
“Wah anak naga!! Benar-benar anak naga!! Tangkap!! Jantung naga sangat berharga pasti sangat mahal jika di jual.” Kata salah seorang namja pada temannya, “Tapi Xander, bagaimana bisa ada manusia naga disini?” tanya seorang yang lain, “Itu tidak penting!! Yang penting tangkap dia. Ingat tembak sayapnya, jantung naga yang sudah mati tidak ada harganya!”
“Sembunyilah, aku akan memancing mereka!” perintah Taemin dan menyembunyikanku di balik batu besar. Taemin terbang ke angkasa dan segera saja hujan peluru menghujamnya, “Babo!!! Tembak sayapnya!!!” aku menutup telingaku, “Kenapa kau tidak mau diam makhluk bodoh!!”
Door doooor doooooor!!!
“Bagus! Akhirnya dia diam juga. Cepat bawa dia…..”
“HENTIKAN!!!!!!!!!!!!” teriakku, kurasakan sayapku keluar dan bercahaya, “Cahaya? Bagaimana bisa?” tanyaku sendiri, “Ah ternyata ada manusia naga lainnya, cepat tembak sayapnya dan dapatkan dia juga!” seorang dari mereka menodongkan senapannya ke arahku. Amarahku membara, kulihat Taemin tergeletak lemas, “Noe,, noe!! Jangan ganggu KAMIIIII!!!!!!!!!!” sayapku kembali bersinar dan,,
BRUK BRAK BRUK BRAK!!!
Ribuan meteor jatuh dan membuat lubang-lubang besar di angkasa, “Meteor? Apa hari ini ada hujan meteor?” ku tatap langit yang menjatuhkan meteor dengan indah, “Ah Taemin. Taemin ah~~ gwenchana?” kudekati Taemin yang mulai lemas, “Hae,, HaeIn ah~~ awas~~~” aku memandang ke atas, sebuah meteor besar sedang mengarah siap jatuh di atasku, “Kyaaaak……” kupeluk Taemin erat.
DUK!
Tak ada yang aku rasakan, apa aku sudah mati? “HaeIn ah~~ sesak~~” kulonggarkan pelukanku, “Victoria?” kejutku saat melihat kepala seekor naga merah yang menahan meteor dengan kepalanya.
“Bisakah kau menenangkan dirimu?” tanya Vic dengan wajah kesal dan kembali menjadi manusia setelah di bakarnya habis meteor tadi. Aku berdiri dan menggendong Taemin yang masih berwujud naga. “Gwenchana?” aku mengangguk menjawab Victoria, “Keunde Taemin~~” Vic mengambil Taemin dari pelukanku dan memberikannya pada Nickhun, “Dia akan baik-baik saja, biarkan Khun yang menyembukannya. Cahaya keperakan keluar dari tangan Nickhun dan mendekatkannya pada luka-luka di tubuh Taemin.
“Sembuh? Benar-benar sembuh?” tanyaku begitu Taemin membuka matanya dan mengepakkan sayapnya. Nickhun mengangguk singkat, “Aku memang punya kekuatan untuk menyembuhkan,” jawab Nickhun ramah dan melepaskan Taemin, “Benarkan? Sudah sembuh?” Taemin melihat ke arahku, “Syukurlah,, ku kira kamu akan.. kamu akan meninggalkanku,” ucapku lagi dengan air mata yang sudah akan mengalir.
BLETAK!!!!
“Ya Vic!!! Apayo!!!” teriakku keras dan mengelus kepalaku yang baru saja terkena tinjuan ringan Victoria, “Dasar!! Kamu ini masih lemah!!! Kenapa berani keluyuran hingga kesini!!” bentakknya kasar, “Naga yang lemah janya jadi sasaran empuk para manusia kejam! Kamu masih harus belajar agar menjadi kuat dan melindungi manusia dan dirimu sendiri!! Jangan seenaknya sendiri!!” bentak Vic lagi,, namun kali ini lebih lembut. Aku merosot,, Vic benar, aku ini lemah, u.u. “Manusia memang menakutkan, tapi jadi pelayan dewa menyenangkan kok^^” hibur Nickhun, “Tapi aku berhasil mengalahkan mereka kan? Mereka ketakutan begitu aku mengeluarkan meteor-meteor itu,” belaku polos.
“Hahahahaha!!! Dan hampir saja meteor itu membunuhmu dan Taemin,” ejek Victoria semakin membuaku mengerucutkan mulutku. “Tapi kamu memang hebat, secepat ini sudah bisa mengeluarkan meteor dan cahaya dari sayapmu. Meteor itu jurus andalan dari naga langit.” aku hanya bisa diam,, aku takut Vic akan marah lagi jika aku meng-iyakan ucapan Nickhun.
“Kenapa tidak lari? Kenapa malah menolongku? Aku tidak akan mati dengan mudah,” kata Taemin yang sudah menjadi manusia, “Molla~~ aku sendiri tidak mengerti. Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu. Meskipun sebenarnya aku takut. Aku pikir ini dorongan perasaan Dara ssi yang ada dalam tubuhku sekarang.”
GRAB!!!
Taemin memelukku erat, “Omma~~ omma~~ mianhanda omma~~ aku selalu merepotkan omma,, tangisnya membuat hatiku terasa teriris. Ku peluk tubuh kurusnya, “Gwenchana,, jeongmal gwenchana.” Ucapku, perasaan ingin memeluk tubuh kecil ini pasti dorongan naga yang ada dalam tubuhku. Aku tidak mengerti, tapi aku dapat merasakannya dengan jelas.
“Mungkin,, mungkin aku tidak ada hubungan dengan kalian. Sama seperti bulan kedua yang Nickhun tambahkan di tata surya tadi. Aku merasa sangat aneh berada di sini. Tapi aku akan berjuang keras untuk bertahan disini.” Kataku panjang lebar dan memeluk Taemin erat.
TBC